Hehehe, untung aja Ci Pin ngga pernah tau sampe sekarang.. Bokepindo Menciumku pelan. meski jadi sedikit sesak napas, tapi aku sangat senang.. dan terpeluk olehku pinggul dan pantatnya yang sekel itu.. Soalnya dia mulai menciumku dan memainkan burungku sekali lagi dengan jemari lentiknya..Ah.. dan setiap kali jarinya menyentuh kulit kepala kontolku, setiap kali itu aku merasa tersetrum oleh rasa geli-geli yang aneh..“Hhh..,” aku sampai mendesah kenikmatan, “Cie, ‘maen’ yuk?”
Dia menatapku geli.. “Duit segitu itu separuh uang kuliah Ciecie satu semester, tau nggak?!”
Adduuh Ciecie ini gimana sii.. Hehehe.. Sementara itu ia hanya tersenyum saja.Lalu ia memegang kontolku, yang segera saja semakin tegang dan membesar.. kalo gini kan ketauan mana yang temen mana yang bukan.. Maka tidak usah ditunggu lagi, aku segera mengikuti kemanapun ia bergerak menerangkan presisi dan kemampuan mobil itu, sambil bersyukur jadi
>