Indah tersenyum melihatku bangun. XXNX Tanganku kemudian menyambar gunung kembar yang dari tadi belum sempat kuremas-remas. “Gimana Mas, okey nggak?”, tanya Indah sekeluar dari kamar ganti. Setelah itu, kita sesi pemotretan di room, gimana?”, kataku. “Ngapain pakai baju, tadi kan udah lima kostum. Ini membuat rasa nikmatku kian memuncak dan.. Namanya Maya dan Ayu (bukan nama sebenarnya). Aku terperangah melihat kemolekan tubuh Indah yang memang indah, hampir saja kameraku terjatuh hanya karena memelototi tubuh putih mulus di hadapanku. Indah langsung menncopoti celana dan bajuku.“Mas, kalau memang kepingin ngomong aja. “Mas, boleh nggak aku mohon satu permintaan, sebelum kita pisah hari ini?”, kata Indah sambil tersenyum nakal. Kemudian aku membalik badan, sehingga kami saling berhadapan. Setelah beristirahat dan makan malam, Indah menawariku untuk sesi pemotretan lagi.
