Heli terlalu jauh di atas sana, hingga tak mendengar suara teriakannya. Semua hiruk pikuk. Bokepindo Selesai membuat dangau, Maskun mulai mengarap dan mencangkoli tanah yang dekat dengan dangau atau gubuk tingginya itu. Kemudian luka-luka itu ditempelinya dengan kunyahan daun sirih. Dia yakin sekali itu suara Linda adiknya dan dia pun memanggil nama adiknya. Sanusi pun memeluk kakaknya itu dengan mesra dan membimbingnya ke rumah mereka.Baru pukul 21.00 kampung transmigrasi itu sudah sepi. Dia berupaya untuk mendapatkan ibu dan ayah mereka. Demikian juga padanya. Dibimbingnya adiknya ke tepian sungai. Sudah dua hari, belum juga ada bantuan. Tapi LInda sebaliknya justru merasakan kehangatan. Teyek adeknya yang demikian mengkal, menyatu dengan dadanya. Sejanak Maskun menatap Yati. Dalam berpelukan itu, mereka berciuman dan mereka slaing memagut. “Ini bagian dari rasa sayang yang teramat dalam,” kata Maskun merayu.
