Hah…! Dua langsung menjerat kedua pergelangan kaki Sekar dan dua lagi membelit lengannya. Bokepindo “Engkau sudah menelan bibitku, den ayu… bibitku bisa mengubah perempuan yang menelannya menjadi sundalku…” Bayang Ireng menjelaskan, selagi Ratri bersimpuh di sampingnya dan mengelus pahanya. Dan kali ini datanglah puncak itu, Sekar merasakan ledakan dalam birahinya yang membuatnya langsung kejang-kejang dan ambruk tertelungkup selagi batang keras besar membobol kewanitaannya. Sekar mendarat dan langsung pasang kuda-kuda. Gelengan kepalanya adalah harapan lemah Bayang Ireng bakal mengasihaninya dan melepasnya. Ratri tidak kelihatan kesakitan, tapi malah merasakan enak. Langkah salah! Sikap tubuh mereka menunjukkan bahwa keduanya pendekar berilmu tinggi, saling berhadapan dalam kuda-kuda dan menghunus senjata tajam. Sekar merasa seolah kehilangan akal menghadapi semua itu.
