“Tuh kan diem aja, berarti dah pernah. XXNX Dia terdiam sejenak, kemudian menjawab “Ya gitu deh.” jawabnya. “Iya, iya, sekarang kamu tidur istirahat, biar pikiran kamu tenang besok” kataku sambil mengelus-elus rambutnya. Rara melenguh kecil “Uhh….” sambil menekan selangkangannya kearah selangkanganku.Setelah beberapa kali mengelus bagian belakang sampai meremas pantatnya, aku meremas dadanya. Mungkin kalo dulu aku kasih enggak jadi begini kejadiannya” kata Rara blak-blakkan. Goyanganku aku percepat sedikit, nikmat sekali memek Rara. Bukannya kamu di jakarta ? Tapi gak ada ruginya temenan sama Rara kok, orangnya cantik, tinggi semampai, body aduhai dan yang terakhir yang aku suka banget dari Rara adalah rambutnya. Aku tusuk perlahan memek Rara, kadang aku percepat. Kali ini aku masukkan tanganku ke celananya. ada apa nih, tumben nelpon aku.
