Seret banget lho pak”, kata Soleh, yang disambung tawa yang lain. Sodokan sodokan yang dilakukan Girno membuat gairahku cepat naik walaupun aku baru saja orgasme hebat. XXNX pokoknya bukan obat cuci perut, aku akhirnya meminumnya sampai setengahnya, karena aku sudah semakin kehausan. Dengan panik aku berusaha melepaskan bekapan pada mulutku dengan tangan kiriku yang masih bebas. Girno yang sudah terbakar nafsu ini mulai memompa vaginaku dengan ganas, membuat tubuhku kembali bergetar getar sementara aku mendesah dan merintih merasakan nikmat berkepanjangan ini. Walaupun memang tidak sesesak tadi, namun cukup untuk membuatku merintih mengerang antara pedih dan nikmat. Masa kalah sama sepongannya non Eliza? Tubuhku yang putih mulus terpampang di depan mereka yang terlihat semakin bernafsu. “Oooooooohh… aaaaaaargh”, seolah tak mau kalah, aku juga mengerang panjang. Dan lagi, saya masih perawan pak.
