Ibu Pirang Yang Haus Kontol

Tak jauh dari tempat yang pertama, aku menemukan warnet yang sepi. Perlahan-lahan aku buka kancing celana dan menyisihkan celana dalamnya kebawah. Bokepindo Dua jariku masuk ke dalam goa nikmat yang sudah penuh lendir. Dimasukkan, dikeluarkan, dihisap begitu berulang-ulang. Ueenaakk..“Warnetnya mau tutup Mas!”, tiba tiba seorang wanita berkata di depanku. “Lho kok berhenti Mas, silahkan dilanjutkan”, wanita itu tersenyum manis. Saat itu menunjukkan pukul 21.30 malam, warnet tidak terlalu ramai. Belum selesai aku merapikan celanaku, wanita itu muncul lagi dihadapanku. Saat itu menunjukkan pukul 21.30 malam, warnet tidak terlalu ramai. Sesekali tangan kiri meremas remas telor. “Sabar Mas, jangan keluar dulu, kumpulin mani dulu biar muncratnya banyak”, pintanya. “Uurrgghh.., Mas, tooloongg, aku keluaarr”, jerit Rini.

Ibu Pirang Yang Haus Kontol

Related videos