Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Entah apa sebabnya aku bermaksud memberinya contoh, eh tangan dia masih memegang mouse. XXNX Sementara tangan kananku melintir putingnya yang satu lagi. Sementara aku menenangikan pikiran, ambil napas, dan kosentrasi ke tempat lain. Ada juga yang meleleh di pahanya yang mulus. Lalu kuusap-usap dengan cinta kasih jari tengahnya. Dia menggelinjang kegelian. Aku biarkan saja. Lalu kancing bajunya dibuka semua. Dia tarik tanganku, dipindahkannya ke pinggangnya.Kaus dalamnya kuangkat, dan perutnya yang putih bersih pun terpampang di depanku. Suara erangannya lebih seru dari yang pertama. Dengan bepegangan pada sandaran tangan kursi tamu.Dia menikmati lagi sentuhanku. Kira-kira 2 centimeter di bawah pusar.
