Tanganku semakin jauh menjamah, sampai di selangkangannya yang ditutup celana dalam ungu. XNXX bohong banget, kamu jago gitu… pasti udah sering ngentot ya?…”, tanyanya penuh keingintahuan. Dari dua ibu tiriku itu, tentu saja aku lebih akrab dengan Mama Winda, karena selama aku kuliah di Jogja, setiap akhir bulan aku menyempatkan bermalam di rumahnya yang juga lebih sering ditinggali Ayah. Orgasme yang spektakuler itu berlangsung hampir menit dan disudahi lagi dengan pelukan dan ciuman mesra. “Sekali-kali Mbak harus uji coba dengan anak muda doong”, jawabku enteng sambil tersenyum. mahasiswa kedokteran kok enggak siap kondom, hi3x….” candanya. “Okhhh….. Sebagai pelampiasan, pada saat mandi aku menyempatkan diri untuk masturbasi, kebetulan ada tumpukan pakaian dalam kotor milik Mama Winda di dalam ember. Aku bahkan balik menyerang dengan mengusap dan memijit klitorisnya sambil terus memompa vaginanya.
