Tak satupun kendaraanterparkir di sana. Saat kebetulan sampai di sana Enno memang baru menungguku. Bokepindo Maklum mendung dan gerimis. Susah, sempit dan erangan perih terdengar lirih di antara erangankenikmatannya. Kudorong tubuhnya ke arah tembok agar tak terlalu berat menyangga beban berat tubuhnya yang disesaki berahi itu. Permainanbertambah panas setelah itu, seolah-olah kami sudah tak ingin membuang waktulagi. Sedikitdesahan tersendat kurasakan di dadaku karena memang posisiku menempel ketat dibelakangnya, sementara itu si ucok sudah tidak peduli terhadap cuaca yanglumayan dingin karena gerimis.Lalu bagai tak sadar, tangan Enno merayap ke belakang, mencari-cari pusakaku.Aku tahu posisinya agak sulit buat dia, makanya aku membantu buka ritsluitingcelanaku, kubimbing tangannya memasukinya. Saat kebetulan sampai di sana Enno memang baru menungguku. Dengan saling bantu, akhirnya sedikit-demi sedikit peniskuberhasil ditelan dengan mesra oleh vaginanya.
