Aku tak punya keberanian untuk
membongkar paksa. XNXX Mulai saat itu aku menyukai Pendekar Mata
Keranjang dan sejenisnya. Perlahan kutekan
dadanya, tetap tidak ada reaksi. Orangnya tidaklah cantik, tapi tubuhnya bagus. Sana urus sapi”, Kak Tina menepuk bahuku sebelum dia bilang, “Astaga…, kamu ngompol ya, Sapto?”. Celana
seragamku aku rendam di kamar mandi. Otakku terbakar! Mulai saat itu aku menyukai Pendekar Mata
Keranjang dan sejenisnya. Siang
itu aku pulang cepat dari sekolah, karena guru sedang rapat. Pantas, Kak Tina tak
mengijinkanku membacanya, pikirku. Kak Tina selalu membangunkan aku setelah dia memasak air. Aku? Astaga, memang basah! Sedang disuruh mengobras
kain, kata Bu Rochim. Aku melihat judul novel yang dibacanya. “Tapi kan saya ingin tahu. Aku
kaget! Keringatnya mengucur, bau badannya tercium
begitu menyengat.
