Ratih berpikir sebentar. XNXX Mbak sendiri siapa? Lucu juga, batinku.Kukeluarkan telpon genggamku membaca lagi beberapa sms dari mereka setelah kami turun gunung dan bertukar nomor telpon. Terdengar suara ketukan di pintu, aku beranjak ke arah pintu. Si mbak tersenyum melihatku yang berjalan telanjang ke dalam kamar mandi. Ratih mengangkat pantatnya sambil menekan pantatku ke bawah.Kuat sekali ia menjepitkan selangkangan kami bersatu. Kepalanya didongakkan ke arahku menikmati ciuman bibir yang kami lakukan sambil berdiri. Rambutnya kusut. Aku hidupkan TV, sambil duduk menonton, aku hisap rokok dalamdalam. Kejam tapi pengecut tukasku. Sambil menunggu kamar dipersiapkan, aku ajak wanita tadi untuk memesan makanan dan minuman di restoran hotel. Ada waktu untuk kami berlari jauh.Setelah agak jauh dari terminal, aku hentikan angkot yang melintas. Selangkangan kami bersatu erat. tanyanya. Kocokan tangannya di batang kejantananku semakin cepat.
