Aku merasakan memiawnya berdenyut, dan ada lelehan cairan hangat menerpa bibirku.“ANDREEEEEEWWWWWWW…..AAAAACCCCHHHHHHHHH……”Lin da menjerit keras sekali, menjepit kepalaku dengan pahanya, menekan kepalaku di selangkangannya dan berguncang hebat sekali. Emang aku musti gimana?”protes Firda. Bokepindo Kapan masuknya, kok gak kedengaran? Sana, terusin lagi.” Firda beranjak dari duduknya, dan pamit pulang.Buru-buru aku mencegahnya. “Oo…aku tau…pasti kamu berdua lagi berbuat yaaa…?”“Enggak Rik. Aku tersenyum-senyum kearahnya, sambil memainkan dan mengocok-ngocok tongkolku, seolah hendak memamerkan kejantananku.“Ayo, ndrew…cepetan deh…udah gak tahan, honey…”firda merintih. Pasti dia merintih-rintih menikmati hujaman tongkolku.“Hey…bengong aja…ngeliatin apa sih..” tegur Rika.“Eh…ah…anu…enggak. “Terus sayang…iss…ssseeeppp…pen….til…kuhh…ooofffffhhhhhhh hh……”Tanpa aba-aba, segera kusorongkan tongkolku yang memang sudah mengeras seperti kayu ke memiaw Firda. Kan kamu dah liat punyaku, please?” aku merayunya dengan sedikit memelas sekaligus khawatir.“Hm…fine deh.
