Umurku sudah hampir mencapai kepala tiga, ya…
sekitar 2 bulanan lagi lah. “Oh, maaf Na”
“Jangan seperti itu dong” merintih ia
“Ayo lanjutin lagi” pintanya“Tapi, giliran aqu sekarang yg nyerang” aturnya kemudianTubuhku kini terlentang pasrah. Bokepindo “Adauuu…. sakiiit” tentu saja ia melonjak kesakitan. Mau keluar nih. Tapi enak kok”
“Na… tubuh kamu bagus sekali, sayg… ouhmmm” Sembari aqu melanjutkan kebagian perut, pusar
dan kini hampir dekat daerah kemaluannya. Dan… braaak aqu jatuh ke ranjang, aqu menghimpit Karina.“Ou…ou…”apa yg terjadi. Kulihat anak dan istriku
tak ada disamping, ah… mungkin lagi di beranda cetusku dalam hati. Terus aqu melumat bibirnya yg tipis berbelah itu. Aqu membawa kursi plastik untuk pijakan supaya aqu dapat meraih lampu yg dimaksud.
>