Lalu lidahnya menjilati dari ujung topi bajaku turun ke buah kembarku, lalu yang membuatku kaget ketika dia menjilati juga lubang anusku. XXNX Mengikuti permainannya yang keras, aku pergencar remasan tanganku ke buah dadanya, putingnya kupilin-pilin. “Yang hot ya..?” pintaku, Lia tersenyum malu-malu.Aku kembali ke belakang kamera. Sesaat kemudian Lia menaruh tangannya ke belakang untuk melepaskan kaitan BH-nya. Lampu sorot dan pemandangan tubuh Lia membuatku dan Ivan berkeringat. Gayaku memotret seperti orang pro, padahal aku dak-dik-duk juga.Setengah rol pertama Lia agak kaku, tapi selebihnya ia mulai luwes. Tempat kostku telah kusulap menjadi studio dadakan. Yang penting aku puas motretin doi dan yang paling penting lagi, di’sepongin’ doi. Kemudian menyelip ke celah kemaluannya. Wajahnya kusuruh melihat ke arah kamera, lalu kujepret lagi sampai rol terakhir.
