Setelah itu Mama Weni duduk di Sofa dan sekarang aku yang jongkok di hadapannya. argh.. Bokepindo bener deh..”“Iya sekarang.. aahhh.. yang penting khan kamu bisa menikmati Mama sekarang…”“Kalau Mama bisa memuaskan saya, saya akan kawini Mama…”Mama lalu duduk lagi, celana dalamku diturunkan sehingga batangku sudah dalam genggamannya, walau tidak terpegang semua karena batangku yang besar tapi tangannya yang lembut sangat mengasyikan.“Tom, batangmu besar sekali, pasti Nadia puas yach.”“Ah.. nggehhh.. kalau tau dari 2 tahun lalu, mungkin Mamalah yang saya nikahi…”“Ah.. biasa aja Ma…”“Ya.. Saya senang Ma, karena vagina Nadia sudah agak lebar, Mama hebat, pasti Mama rawat yach?”“Iya, sayang.. Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Weni juga sibuk, kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Weni jadi semakin akrab malahan kami
