Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. ” Ayoohh.. XNXX Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Indra menempel kebibirku hingga beberapa saat. , begitulah bunyi batang zakar Indra yang terus memompa selangkanganku. Indra memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Dimaassuukiin seemmua yah..? Tahan sebentar ya.. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. haampiir.. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..?
