Gadis yang belakangan kuketahui bernama Sally itu kemudian mengetuk pintu ruang praktek Dokter Amy Yip. “Crot.. XXNX Aku sembuh, Lilian! Lalu dengan ganas kuserbu tubuhnya yang sudah berbaring menantang di atas ranjang. Sementara itu spermaku pun dengan derasnya mengalir ke dalam liang vaginanya.Aku pun akhirnya jatuh tertidur di atas tubuhnya. Aku pun kemudian mengiyakan sarannya itu. Iya kan?Keesokan harinya, masih dengan terapi yang sama. “Crot.. Itu peraturannya. Untunglah kali ini aku masih sempat membuka reitsleting celanaku dan mengarahkan penisku yang sudah tegang dan membesar itu ke ember khusus untuk hasil sperma terapi. “Mau ikut terapi, Pak?” ia bertanya dengan seulas senyum di bibirnya yang mungil.“Ya, maaf.. Menstruasinya sudah terlambat seminggu. “Lumayan…” katanya sambil melirik jam tangan.“Sepuluh menit lebih dua detik… Bapak pasti akan sembuh… Saya rasa pada terapi kita yang terakhir akan benar-
