Sesampainya di sana, aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.Sambil aku berkeliling, Dini berkata, “Mau minum apa Tonn?”
“Apa saja lah, asal bukan racun.” kataku bercanda. XXNX Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Dini ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Dini, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri.Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dgn pamanku itu. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. “Aduh sakit Tonn, tahan dulu..!” katanya menahan sakit. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh..
>