hnggg..” Mengerang antara geli dan perih tapi dengan tertawa-tawa senang, yang begini justru memancing si Oom makin menjadi-jadi. XXNX Sinta langsung bersinar bangga dengan pujian itu. Sshh.. Sinta takut hubungannya dengan dr.Budi didengar orang tuanya sedang Oom Icar juga lebih takut lagi nama baiknya jadi rusak. Oomm.. “Oo yang itu memang belum, tapi jantungnya yang tegang.” jawab Oom Icar setelah membakar sebatang rokok buat Sinta yang sudah langsung menjulurkan tangannya, tapi masih belum diberikan oleh Oom Icar.“Mana, katanya mau pasangin buat Sinta?” “Sebentar, sebelum ngerokok bibirnya Oom musti cium dulu..” Menutup kalimatnya Oom Icar langsung menyerobot bibir Sinta memberinya satu ciuman bernafsu, dibiarkan saja oleh Sinta hanya setelah itu dia menggigit bibir malu-malu manja menyandarkan kepalanya di dada Oom Icar sambil menyelingi dengan merokok yang sudah diterimanya dari Oom Icar.




















