Dua hari setelah ketemuan kulihat Farah sedang murung, lalu kucoba untuk bertanya“Kamu kog kelihatannya murung ada Fa?” tanyaku.“Saudaraku ada yang sedang sakit dan diopname tapi aku belum sempat menjenguknya karena suamiku sibuk terus” jawabnya sedih.“Gimana kalau tak anter” tawarku.“Beneran mau nganterin aku…?” jawabnya.“Iya bener, tapi aku minta bayaran lho..” godaku.“Kog minta bayaran sih” jawabnya dengan muka cemberut.“Bayar aku dengan ciuman…hahahaha” kataku sambil tertawa. XNXX Namanya Farah, orangnya cantik, kulitnya putih bersih, tinggi badan kira-kira 165cm, berdada montok. Jilatanku dan sodokan lidahku terus kupercepat dan akhirnya…“Aaaahhhhh….teruuusss sayang aku mau keluaaarrrr….” jeritnya nikmat.“Teriak aja Farah jangan ditahan suaranya, teriak yang kencang gak bakal ada yang denger” kataku dan Farah pun mulai berteriak kencang.“Ooohhh sayanaaang, akuu keluaaaarrr…..” jeritnya.




















