Itu dari caramu menatapku dan menelusuri tubuhku dengan tatapanmu. Bokepindo Ia memberiku kenikmatan seminggu penuh. Entah kenapa aku jadi ketakutan. Karena kami keluarga, maka dibuatlah pintu penghubung ini,” aku bicara gugup.“Namamu siapa, sih?” Tanya Mbak Marissa.“Mirza!”“Ah, huruf depannya sama-sama M dengan saya. Eh, ayah dan ibumu lama ya perginya?” Tanya Mbak Marisa.“Sampai minggu depan!” jawabku.“Kesepian, dong?” celetuk Mbak Marissa.“Iya, gitu deh!” kataku, masih sedikit gugup.“Mbak gimana?”“Biasa aja. Cahaya mulai menggerayangi ruangan. Kubiarkan ia terus mengerang dan mengaduh, mendesah. Benar-benar aku melayang-layang penisku mendapatkan rekreasi yang nikmat dan indah itu. Tanyakan sekali lagi pertanyaanmu, dan kau akan tahu apakah aku menyukaimu juga,” kata Mbak Marissa.Aku mengulang pertanyaanku,“Kalau saya kepingin, bagaimana?” Mbak Marissa tersenyum“Kalau kau kepingin,” ia………….! Mbak Marisa mengerling dengan senyum semanis brownies itu, dan menghilang di balik pintu.Seminggu kemudian, sore itu mendung mulai




















