Kali ini teriakannya tidak tertahan,”Aaaakkkhhhh…. Ketika jariku semakin cepat dan lidahku semakin liar, Santi pun mulai menegang dan gelisah. XNXX Santi pun membuka kedua pahanya, dan tampaklah sebuah belahan merah dengan bibir yang masih cukup rapat berkilauan karena dihiasi oleh cairan pelumas. Punya Aa’ gede banget, nikmat banget ada di dalem. Aku pun sedikit terkejut, namun sepertinya dia menanggapinya dengan biasa.“A’, ayo coba balik badan, saya mau mengurut leher dan bagian depan Aa’.” dia memintaku penuh kelembutan.Aku pun segera menurutinya, kubalik badanku sehingga sekarang dalam posisi berbaring. Ketika mengurut pada pangkal pahaku, entah sengaja atau tidak sesekali dia menyentuh kedua bolaku. Bah, konyol sekali ngapain juga nebak-nebak, pikirku. Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Tenang aja A’, yang penting mah Aa’ puas.




















