Kemudian suamiku membangunkan aku.“Bagaimana, Mas? XXNX Prot… prot… druuuuut. “Ditahan sakit dahulu ya, nanti Ibu akan merasakan kenikmatan yang luar biasa.”
Aku mengangguk.“Tahan ya, Bu, aku akan tekan lagi agar masuk semua,” bisiknya lagi. Pak Jono semakin berani menusukkan jarinya ke lobang vaginaku yang sudah membasah dengan ledir.Aku mulai memberanikan diri meraba selangkangan Pak Jono. Sambil menunggu anakku aku memperhatikan ia yang sedang olah raga bersama murid-murid kelas dua. Aku mulai tengkurep, hatiku dag-dig-dug. Ia menciumi pahaku terus ke bibir vaginaku. Kedua kalinya ia menekan lagi dan tidak juga berhasil masuk, aku menjerit kesakitan. “Ada yang bener, Pak. Aku terkejut astaga besar dan panjang sekali. Kini aku terlentang di hadapan Pak Jono.




















