Kini di kantor hanya tinggal aku dan Parjo yang saat itu masih sibuk meremas vaginaku dari luar CD-ku.Aku yang sudah sangat terangsang tidak dapat menolak lagi apa yang ia perbuat. Aku masih mau lembur soalnya laporan musti selesai malam ini juga” aku yang memang berniat mau meneruskan pekerjaanku meminta suamiku tidak usah menjemputku.Aku kembali menatap monitor yang menyala di depanku. XNXX Mau pulang bareng enggak?” kata suamiku lagi. Dinding vaginaku terasa mulai berdenyut-denyut meremas kontol Parjo yang terjepit di dalamnya. Dinding-dinding vaginaku mengedut-ngedut selama beberapa saat lalu aku terdiam dan ambruk di atas pangkuan Parjo.Parjo memberiku kesempatan untuk mengatur napasku dengan membiarkan aku terkulai di pangkuannya. Itu aku rasakan karena pantatku menempel ketat pada kantung biji telur kemaluan Parjo.




















