bibir merah membasah yang menggairahkan.Kucium bibirnya. Tapi ini sih ketahuan banget. XXNX Tanganku ke belakang punggungnya.Kudekap erat tubuhnya, lalu aku mulai menggenjot. “Ayo, To….sekarang.To….” Aku memutar tubuhku,sementara Tante rebah terlentang membuka kakinya, siap menerima tusukanku. ‘Kan lagi membantu dia. ” panggilnya lagi. Awas jangan sampai mengganggu sekolahmu!”
“Habis Tante betul-betul menggemaskan” Aku ngaceng lagi!“Udah ah, berangkat sana, nanti telat”
“Tapi nanti lagi ya Tante, janji dulu”
“Lihat dulu nanti”Bagaimana tidak mengganggu sekolah, seharian aku ingat Tante terus. Sedapnya! Ya jelas engga dong! Nikmaaaaat.. Lama kami berdua membisu. Gemasnya aku. Tak perlu kuceritakan.Agak lama juga aku dan Tante bergetaran begini, merasakan puncaknya kenikmatan hubungan kelamin……. “Tante memang indah” kataku sambil bergantian menatap dada dan ‘rambut’ bawahnya. Aman. Geli di ujung sana. Jangan sampai. Akhirnya… “Udah, To.ampun..Ayo To, sekarang To, sekarang…!” Aku bangkit.




















