Vera melenguh kencang sambil menarik punggung aku supaya semakin dekat dengannya.Aku naik turunkan pinggul aku pelan, aku nikmati hangat, dan kencangnya vagina Vera yang sedang meremas gemas penis aku di dalamnya, rasanya nikmat banget. Bokepindo Beneran? Tanpa diberi perintah, Vera kembali mencium leher aku. Kayak gak niat banget ngucapinnya… gerutu aku dalam hati. Aku pun merasa gak enak hati karena meminta kado. Uhh, sayanggggg…Vera terlihat sedikit terkejut diawal, mungkin karena ukuran penis aku yang memiliki diameter lumayan besar, sehingga agak sulit untuk memasukan ke vaginanya di awal. Setelah duduk di atas kasur aku, Vera mengeluarkan piring kertas dari dalam tasnya, dan segera memotong kue yang ia bawa. Begitu aku buka pintu, aku dapati Vera sedang berdiri tersenyum sambil memegang kue dan tiga lilin menyala diatasnya.




















