Tak kusadari lagi sekelilingku oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di tubuhku yang semakin tinggi. XXNX Singkat cerita dari obrolan-obrolan itu kami-pun mulai relax. Lalu aku menikmati setiap kuluman Cindy. Edan ini anak, seperti benar-benar! Kuteruskan agak ke bawah. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. “ Oughhhhh… ” desahku pelan.Sedikit demi sedikit wajahnya bergerak. Pertama, ia cium bibirku dari sebelah kiri lalu turun ke bawah. Pertama-tama dijilatinya pangkal batang kejantananku lalu berpindah naik ke atas.Kini ujung lidahnya sudah berada pada bagian buah zakarku. Perlahan-lahan kemudian kepala Cindy mulai naik. Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Aku nggak mau kalau setelah aku pulang ini, kita nggak bisa ketemu lagi, Van. Kupejamkan mataku. Tidak lama kemudian ditelusupkan telapak kirinya ke dalam dan digenggamlah kejantananku.




















