“Udah ya… filmnya udah mau mulai… seneng ketemu kalian,” kata Vivi sambil berjalan keluar restaurant. Bokepindo Hari ketiga saya dipersilakan masuk ke kost mereka yang cukup mewah. Terlihat dia menyapa cewek tersebut dan kemudian terlihat dia mengulurkan tangannya untuk berkenalan.“Sialan… saya kecolongan…” pikir saya. Tidak ada yang abadi dan sempurna di dunia ini.Di tengah kolam berlumpur yang kotor tumbuh sekuntum bunga teratai nan indah dan semerbak. Dia tersenyum.. “Wah… nantang ya…” pikir saya selanjutnya. Dia terlihat begitu ceria dan dengan sigap merekam situasi di sana dengan handycam-nya. Dengan sigap saya mengeluar HP dan memasukkan nomor tersebut. Memang saat itu sudah hampir jam 3 sore dan kita belum makan siang. Tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan.Buru-buru saya membereskan barang-barang saya dan dengan tergesa-gesa saya menuju ke toko di gedung sebelah untuk membeli satu pot




















