kupeluk tubuh sintal mba Astrid dari belakang, tapi dengan lembut tanganku diangkat dan dipindahkan ke tubuhku sendiri dan tubuh mbak Astrid beringsut menjauhiku kudekati lagi tubuh itu dan kudaratkan kecupan di punggung berkulit mulus itu kudengar isak tangisnya.” kenapa mba..?” tanyaku lembut lama ga ada jawaban, isak tangis mba Astrid makin keras kubelai lembut pundaknya.. XXNX kan masih pagi ” jawabku sambil menarik pinggangnya” Bimo kamu gila liat tuh udah terang” protesnya ketika tubuhnya menindih tubuhku akibat tarikan tanganku dan aku memang gha peduli karena seperti biasa kalo pagi hari, batang kemaluanku pasti ikut menggeliat bangun saat aku bangun. memperkuat pelukan dan cengkeramannya di tubuhku” Oooowww nggaaaaa tahaaaan Biiiimmm!” teriakan keras mba Astrid menghantarkan geleparan tubuhnya yang tak terkontrol hal ini ternyata mendorong dengan cepat semburatnya spermaku kembali memenuhi liang sanggama mba Astrid.




















