“Kalau ketemu lubangmu memang jadi cepet kerasnya…” jawabku berbisik sebelum menekan dengan ciuman yang dalam.Kami mulai saling melumat sambil diiringi gerak tubuh bagian bawah untuk meresap nikmat gelut kedua kemaluan dengan aku menarik tusuk batang kemaluan, sedang Wasti memutar-mutar pantatnya mengocoki batanganku di liang kemaluannya. XXNX Kalau soal mau belajar mijet sih boleh-boleh aja, malah bagus supaya Mas bisa kebagian rasanya juga,” kataku sambil tersenyum menggoda.“Ngg.. aaah … aaahshg duuuh… hoh… hnggg hmmm…”Baru saja ajakan berorgasmeku disahut Wasti aku pun sudah meledak mengaduh tiba di puncak kepuasanku. Yang jelas Mas dulu yang pakai baru boleh dikasih yang lain,” kataku tambah menggoda lebih jauh.Di sini Wasti langsung mesem malu-malu, tapi begitupun senang dengan tawaranku untuk mewakili aku mengawasi usaha tempat pijatku.




















