“Ah…wanita gampang sekali untuk menangis,” batinku. Bokepindo Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. “Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu,” aku membathin.Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah. Hati ini menjadi luruh. “Ummi… isteri sholihah itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa,” ucap isteriku lagi.“Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja,” jawabku ringan.*******Pertemuan dengan mitra usahaku hari ini ternyata diundur pekan depan. Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal pecah. Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku? Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu



















