Feri dan Rio bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam. Aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mempe-rmainkan lidahku menjelajahi barang Rio. XXNX Penisnya lebih besar dan menggairahkan, sehingga membuat mata-ku terbelalak terpesona. Semua dari kelas yang berbeda-beda. Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus tubuhku. Vaginaku terasa basah, dan gatal. “Stella! Stella ikut meringankan beban Adi dan Yudi. “Belum, ini baru mau.” Jawabku sekenanya, karena masih malas bergerak. Ia mendesah-desah keenakan sambil merem-melek. “Stell… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda. Seolah mengetahuinya, Rio membuka celanaku sekaligus CDku sehingga aku langsung bugil. Akhirnya aku dan Stella hanya mengantar sampai pintu. Gue ama yang lain mau pindahan nih ke villa cowok yang satunya, villa induk udah penuh sih.” Rio yang menjawab.










