Tidak lupa juga Anusnya aku kobel kobel dengan jari tengah.Setelah Melisa merasa nyaman, saya mulai menjilati anus dengan perlahan. Rupanya sulit juga karena dia kadang merasa sakit dan harus mulai dari awal. XXNX wanginya sangat khas. Yah, mungkin karena saat itu saya masih 22 tahun, sedangkan Melisa 17 tidak jauh. Meskipun kulitnya cokelat, putingnya berwarna coklat muda. Akhirnya, kami membuat perjanjian untuk berjalan bersama pada hari Sabtu setelah menyelesaikan kelas olahraga.Sabtu yang diharapkan akhirnya tiba. Seiring waktu, topik pembicaraan kami mulai mengarah ke pacar, seks, dan masalah lainnya. Lidahnya menjilati putingku dan tangannya terus meremas remas penisku. Untungnya, kontolku tidak terlalu besar, paling panjang 12 cm. Darahku mendidih segera untuk melihat Melisa. Sampai hari itu saya melakukan tes pertama untuk anak-anak di kelas XI. Di sore hari, ada seorang siswa bernama Melisa.




















