Tetapi saya tahu matanya tidak bisa lepas dari payudaraku yang putih polos ini.“Ngeliatin apa mas..?” kutanya.“Ah ngga..” katanya gugup.Lalu Mas Agus menyiapkan penggorengannya untuk memasak nasi gorengpesananku. XXNX Saya merasa puas sekali.Waktu pulang, saya diantarkan Bang Parli, si hansip. Saya sampai nekat melompat pagar dengan harapan ada cowok ataupria yang melihat dan memperkosa saya. Sekarang sayamembelakangi Mas Agus. Gila.. Setelah itu tibalah saatnyasaya menerima upah yang dari tadi saya sudah tunggu-tunggu, yaitu airmaninya yang memang lezat.“Crot.. Di ujung jalan, saya melihat masih ada Mas Agus,tukang nasi goreng langganan saya yang masih berjualan. saya pengen banget lho..” saya bilang lagi untuk menegasakan maksud saya.Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja Pak Karim..” dan Pak Karim pun setuju.Setibanya di sana, ternyata masih ada 3 orang lagi
