Ternyata dia sedang tidur, masih memakai daster yg semalam. XXNX udah, tp Fitri nggak mau lepasin,” balasku.“Udah sini tiduran. Aku terpana.“Mass.. Aku tak berani menegok ke arahnya.“Ya.. Kenangan yg takkan terlupakan.Selamat jalan Fitriku.. pelan-pelan dong Fiitt.. segar sekali..” Berkali-kali kulakukan itu sampai kudengar dia mendesah. Makin cepat, secepat aku bisa. Mungkin karena kurang leluasa, Fitri mulai menurunkan celana pendekku dgn CD-nya sekalian. Lalu mencium pipiku dan pamit pulang.“Da..da Maass.. Siang itu kami sekolah bergandgn tangan seakan tak mau dipisahkan.Malam harinya saat belajar, Fitri datang lagi. Enaakk banget. Kami harus curi-curi waktu untuk bersama-sama pada saat bapakku mencari kerja sebagai tukang kayu atau saat bapak dan ibuku jaga warung berdua.Akhirnya bapakku memutuskan untuk membesarkan warung saja.Keadaan itu berakhir ketika pemilik kontrakan datang dan memberitahukan bahwa kontrakan akan dijual 3 bulan lagi.




















