Sungguh aku merasa nikmat, walau aku merasa bersalah terhadap keluargaku. XNXX “Oh ya, bilang saja saya Randi. Dan seperti kehilangan kontrol akupun membalas menjilati kuping. Jantungku berdebar tak karuan, aku berontak tapi dia tetap tidak melepaskan pelukannya.“cukup Randi, kamu jangan kurang ajar gini dong”, gerutuku masih dalam peluknya. “ya sudah tinggalkan saja, nanti sekalian mampir ke Rumah makan padang beli lauknya saja buat makan siang anak–anak”, perintahku kembali sama pembantuku. “Halo ma ini papa, tadi polisi yang menilang kamu kemarin datang kekantor minta maaf sama papa, dan mau ngembaliin uang denda kemarin”, kata suamiku ditelepon. Aku masih berpikir apa aku harus menampar muka Randi dan mengusirnya. Apa ran?”, aku pura–pura tidak dengar dan sedikit kaget. Kurang ajar dan kebangetan banget, nih anak. Dan tiba–tiba…“Ibu cantik sekali”, kata Randi.
