Perlahan dan akhirnya masuk. Adegan ronde ketiga ini kuulangi sekali lagi. Bokepindo Mamah juga Mas.. Cuma kita berdua,” kataku sambil meraih kancing paling atas di punggungnya. Entah karena armada bis yang berkurang, atau karena setiap Senin orang jarang membolos dan berangkat serentak pagi-pagi. Sambil bercerita, kadang berbisik ke telingaku yang otomatis dadanya yang keras meneyentuh lengan kiriku dan di dadaku terasa seer! Aku bawakan tasnya yang berisi pakaian menuju kafetaria untuk minum dan meneruskan obrolan yang terputus. Berarti di hadapanku bukan perempuan nakal apalagi profesional. Semua ini kulakukan tahap demi tahap dengan perlahan. Karena waktu masih sekolah tidak boleh pacaran, dan setelah lulus dipaksa kawin dengan seorang duda oleh orang tuanya. “Ach.. keras amat.. Kujilat, kupilin putingnya, kugigit, lalu kugesek-gesek dengan kumisku, Mamah kelojotan, merem melek, “Uh..
