Pak Udin tentu saja kaget karena umpatannya terdengar sehingga memancing kemarahan nona majikannya itu, tapi sebentar saja senyumnya mengembang kembali. Bokepindo Kemudian ia menurunkan tubuhnya perlahan-lahan.“Ahhh….!” desahnya merasakan penis itu mengisi vaginanya.Sebentar saja Sherin sudah menaik turunkan tubuhnya, kedua telapak tangannya saling genggam dengan Pak Udin. Dia menatap kesal pada pria itu ketika melintas di depannya sementara Pak Udin sendiri hanya tersenyum puas sambil mengatur nafasnya yang masih putus-putus. “Kurang ajar !” omelnya dengan wajah cemberut. Setelah mengantarkan kedua pembantunya hingga ke pagar, Sherin kembali ke dalam dan masuk ke kamarnya. Jantungnya berdetak dengan kencang, adakah yang lebih buruk daripada melayani ketiga binatang berwajah manusia ini, demikian katanya dalam hati.“Ga kerasa Non udah dewasa yah, udah tambah cantik, tambah nafsuin” kata Pak Irfan sambil melepas celana pendek Sherin.Jabir mengikuti tindakan Pak Irfan dengan




















