“AC atau biasa?” wanita setengah baya itu kembali bertanya. Di depan sejumlah kamar ada sepasang selop menggeletak.Mereka sampai di ujung lorong. Bokepindo Tapi yang keluar justru suara gemetar. Bandel nih..!!” batang kemaluan Windu kembali melejit ke samping. “Prologue”“Heehhh…!” Windu menghela nafas panjang. Pelan-pelan ia mulai meremas benda kecil itu. Ia melirik sejenak, tersenyum, lalu langsung memasukkan mulutnya ke batang kemaluan Windu dan mengulumnya. Yang terdengar hanya deruman AC dan derikan tempat tidur. Tangan kanan si mungil terus mengurut sementara tangan kirinya mulai membuka belahan pantat Windu. Lampu-lampu jalanan sepanjang Bypass mulai menyala seolah menyoroti dirinya. Lari! Mukanya memerah. Tidak dihiraukannya suara panggilan si mungil dari dalam kamar. “Ehmmm… Win.. Baru sebulan di sini. Di hadapan Windu kini berdiri sesosok tubuh telanjang. Alasannya akan dipakai les komputer.
