Dia pun menatapku. Bokepindo Tubuhnya indah. Kami terus bercakap-cakap. “Eh, Mas, Mas Ray! “Mau nyoba nggak?”.Diana mengangguk perlahan.Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Diana yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Kemana lagi?”
“Kita ke pantai saja yuk. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. Hahaha.”Dia ikut tertawa.Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. Mulutnya berkicau terus, bertanya-tanya mengenai profesiku. Kutekan lagi batang kemaluanku, kurasakan di ujung kemaluanku ada yang mengganjal, kuperhatikan batang kemaluanku, ternyata sudah masuk tiga perempat kedalam lubang kemaluan Diana.Aku coba untuk menekan lebih jauh lagi, ternyata sudah mentok…, kesimpulannya, batang kemaluanku hanya dapat masuk tiga perempat lebih sedikit ke dalam lubang kemaluan Diana. Terpampanglah jelas tubuh telanjang gadis itu.




















