“Wah Mas kok nafsu banget, nggak pakai pemanasan?” tanya Putri menyadarkanku dari lamunan. XXNX ah..” katanya sambil mendesah.“Kamu juga pintar mainin lidah,” kataku.“Mas.. ah.. Mas Choly ada acara nggak?” tanya Nani.“Nggak ada,” kataku.“Mau ikut kami?” tanya Nani.“Ke mana?” tanyaku.“Ada deh,” kata Nani.“Boleh, lagian besok libur kantor, nganggur,” kataku.Sambil makan aku memperhatikan Erika yang tak kalah cantik dibanding Nani, tingginya sekitar 160 cm, dadanya sekitar 34, kulitnya coklat, pinggulnya agak kecil (lumayan). hmmff..”“Ah.. nakal.. kamu mau yang mana?” tanya Doni kepadaku.Kemudian aku melihat separuh foto-foto itu karena yang separuhnya sedang dilihat Doni. belum punya tuh,” katanya.Tak lama kemudian ada sepasang muda-mudi yang bergandengan tangan ke arah kami.“Mas kenalin ini teman saya Erika dan Budi,” kata Nani.“Hai saya choly,” kataku memperkenalkan diri.“Saya Erika,” kata Erika.“Budi,” kata Budi.“Kok lama banget sih, kamu lagi pesan atau buat










