“Aaahhh… ssshhh”, Imel mengerang lirih. Payudara Imel tidak tergolong besar tapi bentuknya betul-betul indah dengan putingnya yang lancip bagaikan melotot ke arahku. XNXX “Tapi sorry yah tempatku berantakan, maklum cowok”, aku agak tidak enak kalau Imel tidak nyaman di sini. Hangat terasa saat batang kemaluanku dikulumnya. 15 menit kemudian kami duduk dan mulai membereskan pakaian kami. “Serius banget sih kamu, biasa aja dong”, ujarnya menggodaku lagi. Aku memainkan lidahku di ujung puting susunya, “Uuuhh… yes Sooon!” Imel mendekap dan membenamkan wajahku di antara buah dadanya. Aku menciumi lehernya dari belakang sambil kadang-kadang menggigit pundaknya. Imel menggenggam batang kemaluanku dan menuntunnya ke liang kemaluannya yang merah basah.Sejenak sempat kudengar Imel mendesis saat meraih batang kemaluanku.




















