Viola tersentak, badannya serasa kesetroem ketika jari toekang keboennya telah masoek lebih dalam dan menyentoeh klitorisnya. Bokepindo “Aww…koerang ajar, apa-apaan nih !” jeritnya poera-poera marah pada Pak Soesno
Tetapi Pak Soesno dgn tjekatan segera menangkap kedoea lengan Viola laloe diangkat ke atas dan dikoentji pergelangannya dgn telapak tangannya yg besar dan kokoh, selain itoe lelaki itoe joega memepet Viola hingga poenggoengnya menempel ke tembok dekat pintoe kamar mandi. Mata lelaki itoe seperti maoe tjopot memperhatikan badan telanjang Viola yg sempoerna, poetih moeloes tak bertjatjat, boeah dadanya kentjang dan montok dgn peroet rata, pada pangkal pahanya nampak ramboet-ramboet hitam yg lebat menoetoepi daerah itoe. Setelah memposisikan diri diantara kedoea paha itoe, kembali Pak Soesno menoesoekkan senjatanya ke liang kemaloean Viola. “Lepaskan, Pak…eemm !” kata-kata Viola tak sempat terselesaikan karena Pak Soesno keboeroe meloemat bibir tipisnya




















