Aku menyentil-nyentil, kuputar-putar seperti mencari gelombang radio. XXNX Bapak masuk aja..nggak pa-pa. Aku melihatnya dan mulai masuk. Malah aku yang takut kamu laporin”. ”Kamu mau ngemut burungku Tin..kayak ngemut permen lolly ? “Terserah kamu”, jawabku sambil tersenyum. ”Jjanggann Ppakk..jorok..”, dengan dua tangannya menahan laju kepalaku. Tina nama pembantunya tidak ikut pergi dan tinggal di rumah karena kondisi perutnya yang kurang baik.“Mas..” Tina pembantu saya ada di rumah, perutnya agak kurang beres jadi gak bisa ikut“, Kata adikku memberi tahu. Aku masuk rumah lalu cepat cepat duduk di depan komputer, browsing, karena suami adikku memasang internet untuk mendukung pekerjaannya.10 menit kemudian Tina menyajikan segelas es teh untukku. Cari camilan di meja makan, mencari apa yang bisa dimakan untuk menemani kesibukan ngenet.Rumah adikku tipe agak kecil, jadi jarak antar ruangan agak dekat.




















