Tanpa menunggu aba-aba lagi, langsung kusambar keduanya, kuremas sedikit kuat. Aku sedikit berbincang-bincang dan saat itu kakak kembar gadis itu datang, sebut saja Cinderella datang menghampiri kami berdua. XXNX Adriana mendesah dalam, dipegangnya tanganku seolah memohon untuk lebih lembut sedikit. Cinderella berusaha menahannya dan kembali menegakkan tubuh Adriana yang seolah tergeletak tidak bertenaga. Aku tidak perlu membasahi kemaluannya, karena sudah sangat basah. Tidak lama kemudian Adriana menyerah, tubuhnya menggoncang hebat, dan dia sedikit memekik menahan nikmatnya puncak birahi. Lumayan juga, memang tidak terlalu cantik, tapi cukup manis. Tanpa menunggu aba-aba lagi, langsung kusambar keduanya, kuremas sedikit kuat. Dia tersenyum ke arahku, lalu mendekat. Tapi dia memang benar-benar luar biasa. Kami tidur bertiga dengan tubuh masih telanjang, dan paginya kami pulang ke Bandung dengan sejuta kenikmatan.










