Dido meraih payudara montok yang bergantungan di dada sang dokter, sesekali ia meraih puting susu itu dengan mulutnya dan menyDidot-nyDidot nikmat. “Ah kenapa itu yang aku pikirkan?”, serunya kemudian sambil berlalu dari ruangan itu. XXNX Dido semakin penasaran, ia memberanikan dirinya bertanya, “Maksud ibu, mm, ki, ki, kita berselingkuh?”, ia berkata sambil memberanikan dirinya menatap wanita paruh baya itu. Semalam suntuk penuh ia lampiaskan nafsu birahinya yang telah terpendam sedemikian lama itu di tubuh sang dokter, ia lupa segalanya. “Dido sayang, punya kamu besar sekali. Ia yang selama dua puluh menit menikmati permainan itu dengan garang, kini mengalami ejakulasi yang begitu hebat. Ia sungguh-sungguh puas lahir batin sampai-sampai ia rasakan tubuhnya terkapar lemas dan tak mampu bergerak lagi, cairan kelaminnya yang terus mengucur tiada henti saat permainan cinta itu berlangsung membuat vaginanya terasa




















