Mbak Titis terus saja menghisap penisku. Aku segera bangkit. Bokepindo Sambil tetap memegangi kedua lutut Mbak Titis, kujulurkan hidungku menyapu jembutnya. Ibu Titis tersenyum. Tubuh Mbak Titis bergetar menerima sapuan hidungku. Setelah beberapa saat akhirnya penisku sudah berada dalam jepitan vagina Mbak Titis. Aku puter aja musik tahun 80an. Baju-bajunya selalu tanpa lengan dan sering memakai rok yang sedikit di atas lutut. Abis itu aku duduk lagi di meja marketing.Selang 1 jam, Ibu Titis udah nyampe lagi di studio. Kupikir abis nanyain Ibu Titis langsung masuk ke rumah eh ternyata malah nyamperin ke mejaku. “Menurut kamu, ibu cantik ga”, tanya ibu Titis dengan menatap mataku. “terusin mas… terusin”,
Aku semakin gencar mengulum puting tetek Mbak Titis.




















