Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Bokepindo Setelah Mbak Titis keluar dr ruanganku aku segera membereskan celanaku. “Ouhh… Mas…”, tangannya meraih rambuntuku dan menjambak pelan. Tiba-tiba lidahnya menjulur dan menjilat bagian belakang penisku dari pangkal sampai ke ujung. Takut kalau-kalau Ibu Titis berpikir untuk mendepakku dari perusahaan. Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah. Tidak jelas apa yang diucapkan. Pelan aku coba menerobos liang vagina Mbak Titis. Kuelus pelan senjataku yang masih terbalut celanaku. Aku langsung kesengsem abis. “Hati2 pak”, sambungku lagi. Ibu Titis bekerja di sebuah perusahaan swasta di jogja. Sensasi di dua wilayah sensitifnya membuatnya menggelinjang ga karuan. Pemandangan ini yang selalu kutunggu. Sebenarnya aku juga sudah hampir sampai tapi sekuat tenaga aku bertahan.




















