Pipit juga tak kalah ngeledeknya. Aku semakin mendapat keberanian untuk mengelus wajahnya. Bokepindo Aku terima saja gelasnya dan meminumnya. 3 bulan aku jalani dengan biasa saja. Tapi terus meng-erat lagi, erat lagi.. Aku masih berjuang untuk hal itu hingga detik ini. Pipit.. Matanya merem melek lidahnya menjulur membasahi bibirnya sendiri, mendesah lagi.. susulin sana, bilang ada Lik Pipit gitu yah..”Ugi pergi menyusul ibunya yang tak lain adalah kakaknya Pipit. Mengerang panjang sambil tangannya menjambak rambutku.. Buah dadanya kini menempel lekat didadaku. Hanya ada anaknya yang masih kecil kira-kira 7 tahunan dirumah. Aku dan Pipit menggelinjang, menegang, daan.. Dia sudah ganti baju, mungkin yang biasa dia pakai kesehariannya..“Dik Wahyu, itu tadi anak saya si Pipit..” kata Bu Murni. Luar biasa benar kamu Mas..” bisiknya..Sadar kami berada dirumah orang, kami segera mengenakan kembali pakaian kami,




















